Masalah yang dihadapi Perusahaan Apabila Melakukan
Penilaian Kinerja yang Salah
|
Tugas Individu Manajemen Sumber Daya Manusia
|
Oleh:
Saputri 2011220037
|
Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah Suatu sistem
yang bersifat formal yang dilakukan secara periodik untuk mereview dan
mengevaluasi kinerja pegawai. Penilaian kinerja juga disebut sebagai Suatu cara
dalam melakukan evaluasi terhadap prestasi kerja pegawai dengan serangkaian
tolak ukur tertentu yang obyektif dan berkaitan langsung dengan tugas seseorang
serta dilakukan secara berkala. Penilaian kerja adalah uraian sistematik
tentang kekuatan/kelebihan dan kelemahan yang berkaitan dengan pekerjaan
seseorang atau sebuah kelompok (Karyawan).
Adapun sasaran proses penilaian
kinerja adalah untuk membuat karyawan memandang diri mereka sendiri seperti apa
adanya, mengenali kebutuhan perbaikan kinerja kerja, dan untuk berperan serta
dalam membuat rencana perbaikan kinerja. Sedangkan tujuan umum penilaian
kinerja adalah mengevaluasi dan memberikan umpan balik konstruktif kepada para
pegawai yang pada akhirnya mencapai efektivitas organisasi.
Masalah yang Akan
dihadapi Perusahaan Apabila Melakukan Penilaian Kinerja yang Salah
-
Membuat
Buruk Citra Perusahaan
Kesalahan dalam penilaian kinerja
tentu akan berakibat fatal pada karyawan yang bersangkutan. Penilaian yang dilakukan
secara subjektif akan merugikan karyawan yang mempunyai kinerja bagus, namun
laporan tentang kinerja nya malah sebalik nya. Bisa saja karyawan yang
bersangkutan menjadi di pecat. Dan karyawan tersebut akan kecewa dan akan
men-cap buruk perusahaan tersebut. Dan lambat laun citra perusahaan juga
menjadi buruk dimata masyarakat dan lingkungan sekitar.
-
Menurunkan
Produktifitas Perusahaan
Karyawan yang tidak terima dengan kesalahan
hasil penilaian kinerja nya menjadi tidak bersemangat dalam bekerja, dan akan
menurunkan kualitas kinerja nya karna ia akan berpendapat “Percuma saja aku
memberikan kinerja terbaik ku jika mereka tidak menilainya dengan benar” dan
tentu saja akan menurunkan produktifitas perusahaan.
-
Perusahaan
tidak Berjalan Sesuai Rencana
Sebuah penilaian kinerja yang
subjektif akan memberikan gambaran langsung pada karyawan. Dia tahu kalau
atasan nya tidak menyukai nya, jadi dia akan bekerja begitu saja tanpa berfikir
akan menjalankan tujuan utama dari perusahaan. Karyawan tersebut tau walau dia
bekerja dengan sangat baik, tidak akan ada timbal balik untuk nya (spt. kompensasi)
karna penilaian atas kinerja nya akan tetap biasa saja.
Maka dari itu perusahaan perlu
menerapkan cara baru dalam proses penilaian kinerja, yaitu dengan metode
penilaian 3600 mengusung mekanisme dimana kinerja seorang karyawan
dinilai berdasarkan umpan balik dari setiap orang yang memiliki hubungan kerja
dengannya (atasan, rekan kerja, mitra, anak buah, pelanggan). Pendek kata,
metode ini mencoba mengumpulkan masukan dari berbagai narasumber di lingkungan
kerja karyawan agar tidak ada lagi penilaian kinerja yang subjektif.
Membuat Perusahaan Menghambur-hamburkan Uang
Hasil Penilaian kinerja akan menunjukkan bagaimana kinerja dari para karyawan, karyawan yang dinilai kinerja nya kurang bagus atau perlu diperbaiki maka akan diberikan pelatihan. Apabila terjadi kesalahan penilaian kinerja seperti karyawan yang kinerja nya jelek (tidak mempunyai kemampuan) tapi dinilai bagus dan karyawan yang mempunyai kinerja bagus namun dinilai jelek, maka kemungkinan program pelatihan akan di berikan pada karyawan yang tidak membutuhkan sedangkan karyawan yang membutuhkan pelatihan malah tidak mendapatkan nya. Dengan seperti ini pelatihan tidak akan mendapatkan hasil yang optimal bagi karyawan/kinerja nya dan tidak ada timbal balik untuk kebaikan perusahaan sedangkan program pelatihan itu sendiri merupakan pusat biaya (Cost Center) bagi perusahaan (besar nya biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk program pelatihan / training).
Membuat Perusahaan Menghambur-hamburkan Uang
Hasil Penilaian kinerja akan menunjukkan bagaimana kinerja dari para karyawan, karyawan yang dinilai kinerja nya kurang bagus atau perlu diperbaiki maka akan diberikan pelatihan. Apabila terjadi kesalahan penilaian kinerja seperti karyawan yang kinerja nya jelek (tidak mempunyai kemampuan) tapi dinilai bagus dan karyawan yang mempunyai kinerja bagus namun dinilai jelek, maka kemungkinan program pelatihan akan di berikan pada karyawan yang tidak membutuhkan sedangkan karyawan yang membutuhkan pelatihan malah tidak mendapatkan nya. Dengan seperti ini pelatihan tidak akan mendapatkan hasil yang optimal bagi karyawan/kinerja nya dan tidak ada timbal balik untuk kebaikan perusahaan sedangkan program pelatihan itu sendiri merupakan pusat biaya (Cost Center) bagi perusahaan (besar nya biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk program pelatihan / training).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar